Jumat, 13 September 2013

Sekuel Malam

Sebenarnya terasa mudah untuk difikirkan, namun dijalani terlalu sulit
terlalu mudah mulut ini mencerca, berkata, tapi telalu sulit tangan ini berbuat
Apa yang dapat dilakukan?
Semua terasa begitu terlambat.
Semua sudah terlanjur salah
Dan mereka hanya bisa menilai, tak melihat esensinya. Lalu memutuskan menilai sesuka mereka.
Aku ingin bebas, lepas dari penat yang membelenggu. Ia tak tampak tapi mampu menggerogoti segala asa…
sekali lagi mereka hanya menilai..
andai bisa ku tahu semacam apa penilaian mereka..
tapi semua sulit diterjemahkan…
bahasaku bisu…
Telah kurasakan dunia gelap itu. Tapi aku mampu bertahan, dalam cercaan, dalam kesepian yang mencekam
kini gelap lain yang kurasa… gelap penuh godaan…
apa yang dapat kuperbuat lagi…
Aku melupakan jalan pulang, asal muasalku.. dari cerukan permukaan bumi yang jauh, yang terpisah, yang dingin…
Sekarang apakah mimpi hanya imaji?
Setelah semua terlanjur berantakan, bagai mana memulai untuk membersihkan puingnya.. pecahannya, agar tak lagi terluka oleh serpih-serpihnya?
Manusia-manusia baru datang.. mereka mendekat.. namun mereka asing, mereka tak mengerti..
mereka juga menilai.. segala sesuatunya..
apakah aku primitif, konservatif, kolot, dari dunia lain yang serba ketertinggalan..
sebut saja ya, tapi aku mencoba tak peduli…

Bulir air itu hilang, aku tak menyadarinya..
bagaimana cara mudah beroleh bahagia?
Bagaimana?

Fitria tee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar