Sebenarnya terasa
mudah untuk difikirkan, namun dijalani terlalu sulit
terlalu mudah mulut ini mencerca, berkata, tapi telalu sulit tangan ini berbuat
terlalu mudah mulut ini mencerca, berkata, tapi telalu sulit tangan ini berbuat
Apa yang dapat
dilakukan?
Semua terasa begitu
terlambat.
Semua sudah
terlanjur salah
Dan mereka hanya bisa
menilai, tak melihat esensinya. Lalu memutuskan menilai sesuka mereka.
Aku ingin bebas,
lepas dari penat yang membelenggu. Ia tak tampak tapi mampu menggerogoti segala
asa…
sekali lagi mereka hanya menilai..
andai bisa ku tahu semacam apa penilaian mereka..
tapi semua sulit diterjemahkan…
bahasaku bisu…
sekali lagi mereka hanya menilai..
andai bisa ku tahu semacam apa penilaian mereka..
tapi semua sulit diterjemahkan…
bahasaku bisu…
Telah kurasakan
dunia gelap itu. Tapi aku mampu bertahan, dalam cercaan, dalam kesepian yang
mencekam
kini gelap lain yang kurasa… gelap penuh godaan…
apa yang dapat kuperbuat lagi…
kini gelap lain yang kurasa… gelap penuh godaan…
apa yang dapat kuperbuat lagi…
Aku melupakan jalan
pulang, asal muasalku.. dari cerukan permukaan bumi yang jauh, yang terpisah,
yang dingin…
Sekarang apakah
mimpi hanya imaji?
Setelah semua
terlanjur berantakan, bagai mana memulai untuk membersihkan puingnya..
pecahannya, agar tak lagi terluka oleh serpih-serpihnya?
Manusia-manusia baru
datang.. mereka mendekat.. namun mereka asing, mereka tak mengerti..
mereka juga menilai.. segala sesuatunya..
apakah aku primitif, konservatif, kolot, dari dunia lain yang serba ketertinggalan..
sebut saja ya, tapi aku mencoba tak peduli…
mereka juga menilai.. segala sesuatunya..
apakah aku primitif, konservatif, kolot, dari dunia lain yang serba ketertinggalan..
sebut saja ya, tapi aku mencoba tak peduli…
Bulir air itu
hilang, aku tak menyadarinya..
bagaimana cara mudah beroleh bahagia?
bagaimana cara mudah beroleh bahagia?
Bagaimana?
Fitria tee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar