Selasa, 19 September 2017

Review Film : Thread of Lies (2013)


Sungguh,  dari hati yang paling dalam saya nggak punya niat untuk mentranformasi blog ini jadi blog ulasan film korea. Hanya saja pikiran yang semrawut dan kerjaan yg bikin jenuh lagi-lagi membawa saya pada pelarian yang bernama: film korea. Kenapa korea? Jangan tanya, karena saya juga nggak tahu. Mungkin karena belakangan saya suka nangkringin berita hallyu,  atau mungkin karena lamaran-lollipop-virtual ala Lee Jong Hyun CNBLUE?, entahlah.. Terlalu banyak kemungkinan. Mungkin pastinya hanya Tuhan beserta staff-staffnya yang tahu jawabannya. 

Sangat banyak 'pelarian' yang saya nonton belakangan ini, tapi 'pelarian' yang kemudian membekas di hati, selalu membuat saya gatal ingin mereview serta merekomendasikannya kepada siapa saja yang minat nonton.  

Objek ulasan kali ini, baru saya nonton colongan di sela-sela kerjaan tadi siang. Thread of Lies. Bukan film baru, namun thema penceritaan yang diusung masih terasa sangat relevan sampai saat ini. Tidak lain tidak bukan masalah perundungan alias bullying di lingkungan sekolah. Terasa akrab 'kan? 

Belakangan, kita sering menyaksikan begitu banyak unggahan tindakan perundungan/bully yang terjadi di kalangan remaja terutama pelajar yang kemudian viral di media sosial. Selalu, setelah berita-berita demikin viral, barulah pihak sekolah mengambil tindakan. Diluar berita perundungan yang kemudian viral tersebut, pasti masih sangat banyak kasus perundungan sejenis di seluruh penjuru tanah air yang tidak terekspose atau terendus media. 

Dunia pendidikan Korea Selatan, juga tak luput oleh kasus-kasus semacam ini.  Potret kelam inilah yg kemudian diangkat kedalam sebuah sajian layar lebar berjudul Thread of Lies. 

Thread of Lies mengisahkan kehidupan seorang janda bernama Hyun Suk bersama kedua anaknya Man Ji dan Chon Ji yang berstatus pelajar. Keseharian mereka terlihat biasa saja seperti keluarga pada umumnya sampai kemudian mereka mendapati si bungsu Chon Ji tewas gantung diri di kamarnya. Hal ini tentu membuat Ibu dan sang kakak terkejut, Bagaimana mungkin Chon Ji bisa bunuh diri mengingat Ia adalah pribadi yang lumayan periang, dan tidak terlihat sedang ada masalah pada keluarga ataupun dengan teman-temannya. 

Setelah kematian Chon Ji, Hyun Suk dan Man Ji, memilih pindah ke apartemen yg lebih sederhana. Di apartemen tersebut, Man Ji tidak sengaja bertemu dengan Hwa Yeon,  -teman sekelas Chon Ji- yang kebetulan tinggal di apartemen yang sama. Keresahan Man Ji muncul setelah melihat gelagat aneh Hwa Yeon saat pertemuan dan perbincangan mereka. Hal ini kemudian mendorongnya untuk melakukan penyelidikan tentang misteri dibalik kematian adiknya. 

Disinilah konflik film kemudian mulai bergulir. Dengan alur penceritaan flashback, satu demi satu bukti penyebab bunuh diri Chon Ji terkuak. Bullying -baik langsung maupun tersirat- yang dilakukan teman sekelasnya menjadi faktor utama Chon Ji mengakhiri hidup. Hwa Yeon, yang terkenal baik hati dan cukup dekat dengan Chon Ji pun, ternyata tak luput dari tindak perundungan, sikapnya pada Chon Ji juga berkontribusi banyak atas keputusan bunuh diri gadis itu.  

Penceritaan semakin menarik ketika Man Ji menemukan surat wasiat Chon Ji dalam sebuah gulungan benang woll yang biasa dipakai adiknya untuk merajut. Dalam surat tersebut, Chon Ji juga menuliskan bahwa ada lima wasiat yang ia sebar kepada orang-orang tertentu. Hal ini lah yang kemudian membuat Man Ji semakin bernafsu mengulik misteri penyebab bunuh diri adiknya. 

Tontonan dengan pengisahan serius seputar bullying, depresi, dan bunuh diri biasanya akan sangat mudah memancing emosi dan airmata penonton. Tetapi Thread of Lies terasa agak berbeda, disajikan apa adanya tanpa dramatisasi berlebihan. Bagi saya, Thread of Lies adalah sajian melodrama dengan porsi yang pas. Menontonnya, mau tak mau mengajak kita berempati dengan keadaan Chon Ji, yang senantiasa berusaha meredam duka dan kesepiannya sendirian selama menjadi bulan-bulanan di sekolah. Menontonnya,  juga membuat kita bersedih dan merasakan penyesalan yang sama seperti yang dirasakan Hyun Suk Sang ibu dan Man Ji,  Si kakak, sebagai orang terdekat yang terlambat sadar.

Lagi-lagi Sineas Korea Selatan berhasil membuat karya sederhana namun sarat akan pesan moral. Thread of Lies mengirimkan pesan kepada penonton (juga kita, makhluk berakal dan memiliki hati) agar lebih peka dengan isu sensitif ini.  Tontonan ini juga mengajak agar kita lebih peduli akan keluarga dan orang-orang sekitar. Tidak semua anak mampu melawan perundungan yang dialami. Tiap anak pasti memiliki reaksi yang berbeda-beda ketika mengalami bullying. Ada yang mampu menyikapi dengan bijak dan mengalihkan pada hal-hal positif. Namun sebaliknya, bagaimana dengan mereka yg tak mampu menanggung beban perlakuan bully? Efek samping seperti depresi dan yang lebih parah semisal bunuh diri bisa saja tidak terelakkan.

Kesibukan beraktivitas, dan kurangnya waktu luang untuk saling bertukar cerita dengan keluarga, teman, dan orang terdekat secara tidak langsung membuat korban perundungan kehilangan tempat untuk berbagi, curhat, bahkan mencari solusi. Untuk itulah, sesulit atau selangka apapun, ada baiknya kita meluangkan sedikit waktu untuk sharing dan berkumpul bersama keluarga dan orang terdekat.

Sampai saat ini pun tindakan perundungan itu masih eksis terutama di kalangan remaja. Mungkin saja tanpa kita sadari, kita adalah bagian dalam perundungan tersebut,  entah sebagai korban, saksi, bahkan pelaku. Akhir kata cuma pengen bilang, bullying itu sama sekali nggak keren dan bisa berakibat fatal sekali. Disini, Thread of Lies mengingatkan kita agar jangan sampai ada lagi 'Chon Ji'- 'Chon Ji' yang lain di dunia nyata.

Selamat menonton dan selamat memetik pelajaran. 

Iyat
September 2017
 

2 komentar:

  1. Hai. Aku baru nonton filmnya. Sedih bgt keingat saudaraku yg udh gaada

    BalasHapus
  2. Youtube Casino - YouTube - Videodl.cc
    YouTube Casino is the best platform for online gambling in the world! With a great youtube to mp3?trackid=sp-006 reputation for creating great videos and an extremely  Rating: 8.4/10 · ‎3 votes

    BalasHapus