Holaaaa
all..
apa kabar nih..?
langsung aja yah kita sambung sepanjang jalan kenangan PKL part III nya.
apa kabar nih..?
langsung aja yah kita sambung sepanjang jalan kenangan PKL part III nya.
Cekidot!
Hari seninnya, gbf featuring
Nobinna piket lagi All. Yang lain seperti biasa pada bagi-bagi tugas ngajar di
PAUD (pos paud, pos paud sangatlah berguna.. bagi pendidikan syalalala… yak,
cukup. >_< *nyanyiin jingle Paud*) sebagian lain lagi, bagi-bagi tugas
wawancara. Yunai ama yani kebagian wawancara ke Kantor kepala desa. Karena
yantie-chan mau ikutan, aku juga nggak mau ketinggalan. Aku minta ikut juga
wawancara. Meskipun entar disana –seperti biasa- nggak terlalu dibutuhkan, tapi
aku tetap maksa ikut (^_^)9.
Alhasil kendaraan yang bakal
dipake jadi nggak cukup. Terpaksa deh, tarik tiga. Ternyata kantor kepala desanya lumayan jauh, all. Sampe disana
kami awalnya nggak berani masuk, malah saling tunjuk (kalo kata salah seorang
dosen kami, jiwa seperti itu nggak-militan-banget). Akhirnya ana dan ketua
nunggu diluar. Kami berempat masuk dan menemui sekdesnya. Sekdes bilang Pak
Kades lagi diluar dan kami harus buat janji dulu. Akhirnya kami memilih
menelepon Pak Kades dan beliau berjanji datang. Sayangnya, kami gagal wawancara
kades, beliau buru-buru karena ada suatu urusan. Jadi disuruh datang lagi
esoknya. Di kantor desa kami sempat ketemu sama mahsiswa PKL poltekkes.
Kayaknya mereka lagi ada keperluan juga, bedanya mereka keliatan napsu banget,
rombongan pake almamater kuning mereka. Dan mereka lebih keliatan kayak lagi
kampanye suatu partai (maap ya guys, nggak maksud).
Di jalan pulang kami berhenti
sebentar buat nge-shoot jalan rayanya buat keperluan film Dokumenter. Yunai,
Yantie-chan, dan Rida juga ikutan ambil bagian, tapi rekaman mereka akhirnya
batal karena dinilai terlalu infotaiment. Soalnya suara mereka –yang lagi
gosipin cowok- ikut terekam (All…All terus kelen gitu…).
Menjelang sorenya, anak-anak
desa sei rotan pada berdatangan (tentu aja soal tawaran kami memberikan
pelajaran tambahan kemarin). Makin sore, anak-anak yang berdatangan makin
banyak, mungkin sekitar 30 sampe 40-an. Kami juga nggak nyangka anak-anak sini
bakal antusias buat datang dan belajar. Meskipun niatnya cuma buat diajarin
ngerjain pe-er, atau buat main, tapi kami tetap aja senang. Itu berarti
inisiatif kami diberi apresiasi yang baik.(ceile, bahasanya…)
Murid-murid yang datangpun
beranekaragam, mulai dari Anak PAUD, sampe anak SMP. Akhirnya kami berbagi
tugas buat ngajarin mereka. Aku yang awalnya cuma liat-liat ibu guru yunai ngajar
anak paud, diminta bantuan buat ngajar salah seorang murid kelas lima SD. Dan
tebak pelajarannya apa? MATEMATIKA All…. Sebenarnya aku mau bilang ‘no, thank
you’ gitu liat itu pe-er anak itu yang ternyata bernama Febri. Tapi aq nggak
tega, jadi aku terusin bantu itu pe-er yang ternyata susah bagiku.
Kegiatan pembelajaran
dihentikan ketika magrib datang, anak-anak kami ajak sholat magrib berjamaah.
Senangnya mereka juga antusias. Mereka bahkan udah bawa-bawa mukena dari rumah.
Selepas sholat magribnya kegiatan belajar dilanjutin. Aku sebenernya udah nggak
kuat ngajar ini si febri, bukan karena dianya, tapi lebih karena pelajrannya
yang terus terang sangat membuatku tertekan lahir batin, jasmani rohani.
Maklumlah, hubunganku dengan matematika itu adalah hate relationship.
Mendadak sebuah mukzizat
datang, Anggi nawarin aku ngajar bahasa inggris. Tanpa buang kesempatan aku
langsung kabur aja dan menyerahterimakan tugasku sama febri gbf. Berhubung mereka
sama-sama febri, kurasa mereka lebih berjodoh untuk jadi guru-murid ketimbang
denganku.
Muridku yang baru ternyata
anak kelas lima juga, mereka adalah si kembar salma-salmi, kemudian ayu dan
kezia. Salma-salmi tampangnya sangat mirip. Rambut mereka juga sama-sama
dikuncir tinggi. Bedanya Salmi tomboy, sedangkan salma anggun. Ngajar itu
ternyata lumayan fun, apalagi kalo ngajarin pelajaran yang kita kuasai dan
murid-muridnya bersikap welcome. Kalo
ngajar sukarela jadi ngerasa lebih santai, dan tidak merasa harus memenuhi
tuntutan.
Dalam kegiatan belajar ini,
guru yang paling populer adalah bang sugai dan sister linda gbf. Sugai paling
banyak murid ceweknya. Bahkan murid-murid sugai paling cepat datang dibanding
yang lain. setiap mereka datang pasti langsung teriak manggil manggil’ bang
sugi..bang sugi…’ sampe-sampe hampir membuat yunai jealous. Sementara sister linda gbf popular karena pelajaran yang
dibawain menarik. Cara mengajar sister
linda gbf juga seru, buat anak-anak terhibur dan nggak bosan. Tapi sayangnya
sekarang kegiatan pembelajaran udah selesai, dan anak-anak kelas tiga yang
dididik sister linda dijamin pada kangen dia. (good night sister linda, see you
later…*terikan jingle anak didik linda gbf*)
Keesokan harinya di hari
selasa, kami, triple Y featuring ana rida kembali piket. Seperti biasa kalo
lagi piket, pastinya di dapur mulu buat masak-masak, cuci-cuci, dan
bersih-bersih jadi tidak banyak moment yang kulihat. Siangnya kami sempat
keluar bentar sama yantie-chan buat belanja (we miss 78 degree so much, but now
I can’t dink it again. Bye 78 degree..T_T). Sorenya, seperti kemarin, kami
kembali memberi pelajaran tambahan buat anak-anak sei rotan. Kali ini ternyata
muridnya lebih banyak lagi sampe-sampe sholat magribnya mesti dipisah diruangan
berbeda. Setelah kegiatan belajar berakhir, kami siap-siap bantu-bantu nyiapin
kue kotak buat dibagiin bansos anak yatim yang diadakan GMN. Kegiatan bansos
itu diakhiri dengan acara kibotan. Kamipun diajak warga buat liat acara
kibotan, sebelum pergi sempat terjadi insiden yang membuat kami nggak enak
hati. Meskipun insiden itu sempat menimbulkan masalah,Tapi akhirnya dapat
diselesaikan juga. Di acara kibotan, kami diminta menyumbangkan lagu, kami
sebenarnya ingin menyerahkan pada ahlinya, linda gbf, tapi demi rasa
solidaritas yang tinggi pasukan pelopor para all-all, kami ikutan naik ke
panggung. Ternyata, lagu-lagu yang pengen
kami nyanyikan tidak ada semua (kebanyakan lagu lawas sama lagu dangdut).
Mendadak, tanpa aba-aba dan persetujuan, si oom kibordis masang lagu bukan bang
toyib. Karena terlanjur keki, kami lanjut nyanyi heboh, yunai dan yantie-chan nyanyi and joged heboh. Yang lain,
sangkin malunya pura-pura transparan diatas panggung -_-.akhirnya, Linda gbf bertindak
sebagai leader kami yang lebih mirip girlband gagal ini. Aku dan temen-temen
lain merutuk penuh penyesalan karena kami dipanggil dadakan. Coba diberitahu
dari kemaren-kemaren bakal nampil. Kami pasti bakal berlatih keras buat
nampilin koreo andeca andeci dengan all out (hadeuh…>,<). Ujung-ujungnya,
karena kepalang malu penampilan kami berubah mirip acara perkolong-kolong kerja
tahun. si Oom kibot ikut-ikutan masang musik karo. Dan kami tanpa tahu malu lagi
nari-nari karo nggak jelas ( lanjuttt All….). Sampe akhirnya disuruh turun
dengan terhormat karena ada lagi yang bakal nampil.
Setelah nampil kami poto-poto
bareng anak poltekkes dan kemudian memilih pulang karena bakal masih ada acara
di rumah nenek ngati, yaitu acara ulang tahun pak Rano, salah satu anggota KUBE
bagian bordir. Show kibotanpun akhirnya berpindah ke rumah, kami bernyanyi
sambil bergitar ria. linda gbf masih bertindak selaku leader girlband gagal.
Lagupun semakin lama semakin melenceng. Show dirumah akhirnya berubah menjadi
dangdutan. Vocal group du…du..du.. kembali eksis dengan anggota barunya, si
Putra gbf.
Okay lahh All…..
Aku sudahi dulu, entar kita
sambung PKL moment 17 pasukan pelopor para All-all di part IV.
Bye Alll…
Fitria tee