Kamis, 30 Mei 2013

PKL Moment part III


Holaaaa all..
apa kabar nih..?
langsung aja yah kita sambung sepanjang jalan kenangan PKL part III nya.
Cekidot!
Hari seninnya, gbf featuring Nobinna piket lagi All. Yang lain seperti biasa pada bagi-bagi tugas ngajar di PAUD (pos paud, pos paud sangatlah berguna.. bagi pendidikan syalalala… yak, cukup. >_< *nyanyiin jingle Paud*) sebagian lain lagi, bagi-bagi tugas wawancara. Yunai ama yani kebagian wawancara ke Kantor kepala desa. Karena yantie-chan mau ikutan, aku juga nggak mau ketinggalan. Aku minta ikut juga wawancara. Meskipun entar disana –seperti biasa- nggak terlalu dibutuhkan, tapi aku tetap maksa ikut (^_^)9.
Alhasil kendaraan yang bakal dipake jadi nggak cukup. Terpaksa deh, tarik tiga. Ternyata kantor  kepala desanya lumayan jauh, all. Sampe disana kami awalnya nggak berani masuk, malah saling tunjuk (kalo kata salah seorang dosen kami, jiwa seperti itu nggak-militan-banget). Akhirnya ana dan ketua nunggu diluar. Kami berempat masuk dan menemui sekdesnya. Sekdes bilang Pak Kades lagi diluar dan kami harus buat janji dulu. Akhirnya kami memilih menelepon Pak Kades dan beliau berjanji datang. Sayangnya, kami gagal wawancara kades, beliau buru-buru karena ada suatu urusan. Jadi disuruh datang lagi esoknya. Di kantor desa kami sempat ketemu sama mahsiswa PKL poltekkes. Kayaknya mereka lagi ada keperluan juga, bedanya mereka keliatan napsu banget, rombongan pake almamater kuning mereka. Dan mereka lebih keliatan kayak lagi kampanye suatu partai (maap ya guys, nggak maksud).
Di jalan pulang kami berhenti sebentar buat nge-shoot jalan rayanya buat keperluan film Dokumenter. Yunai, Yantie-chan, dan Rida juga ikutan ambil bagian, tapi rekaman mereka akhirnya batal karena dinilai terlalu infotaiment. Soalnya suara mereka –yang lagi gosipin cowok- ikut terekam (All…All terus kelen gitu…).
Menjelang sorenya, anak-anak desa sei rotan pada berdatangan (tentu aja soal tawaran kami memberikan pelajaran tambahan kemarin). Makin sore, anak-anak yang berdatangan makin banyak, mungkin sekitar 30 sampe 40-an. Kami juga nggak nyangka anak-anak sini bakal antusias buat datang dan belajar. Meskipun niatnya cuma buat diajarin ngerjain pe-er, atau buat main, tapi kami tetap aja senang. Itu berarti inisiatif kami diberi apresiasi yang baik.(ceile, bahasanya…)
Murid-murid yang datangpun beranekaragam, mulai dari Anak PAUD, sampe anak SMP. Akhirnya kami berbagi tugas buat ngajarin mereka. Aku yang awalnya cuma liat-liat ibu guru yunai ngajar anak paud, diminta bantuan buat ngajar salah seorang murid kelas lima SD. Dan tebak pelajarannya apa? MATEMATIKA All…. Sebenarnya aku mau bilang ‘no, thank you’ gitu liat itu pe-er anak itu yang ternyata bernama Febri. Tapi aq nggak tega, jadi aku terusin bantu itu pe-er yang ternyata susah bagiku.
Kegiatan pembelajaran dihentikan ketika magrib datang, anak-anak kami ajak sholat magrib berjamaah. Senangnya mereka juga antusias. Mereka bahkan udah bawa-bawa mukena dari rumah. Selepas sholat magribnya kegiatan belajar dilanjutin. Aku sebenernya udah nggak kuat ngajar ini si febri, bukan karena dianya, tapi lebih karena pelajrannya yang terus terang sangat membuatku tertekan lahir batin, jasmani rohani. Maklumlah, hubunganku dengan matematika itu adalah hate relationship.
Mendadak sebuah mukzizat datang, Anggi nawarin aku ngajar bahasa inggris. Tanpa buang kesempatan aku langsung kabur aja dan menyerahterimakan tugasku sama febri gbf. Berhubung mereka sama-sama febri, kurasa mereka lebih berjodoh untuk jadi guru-murid ketimbang denganku.
Muridku yang baru ternyata anak kelas lima juga, mereka adalah si kembar salma-salmi, kemudian ayu dan kezia. Salma-salmi tampangnya sangat mirip. Rambut mereka juga sama-sama dikuncir tinggi. Bedanya Salmi tomboy, sedangkan salma anggun. Ngajar itu ternyata lumayan fun, apalagi kalo ngajarin pelajaran yang kita kuasai dan murid-muridnya bersikap welcome. Kalo ngajar sukarela jadi ngerasa lebih santai, dan tidak merasa harus memenuhi tuntutan.
Dalam kegiatan belajar ini, guru yang paling populer adalah bang sugai dan sister linda gbf. Sugai paling banyak murid ceweknya. Bahkan murid-murid sugai paling cepat datang dibanding yang lain. setiap mereka datang pasti langsung teriak manggil manggil’ bang sugi..bang sugi…’ sampe-sampe hampir membuat yunai jealous. Sementara sister linda gbf popular karena pelajaran yang dibawain  menarik. Cara mengajar sister linda gbf juga seru, buat anak-anak terhibur dan nggak bosan. Tapi sayangnya sekarang kegiatan pembelajaran udah selesai, dan anak-anak kelas tiga yang dididik sister linda dijamin pada kangen dia. (good night sister linda, see you later…*terikan jingle anak didik linda gbf*)
Keesokan harinya di hari selasa, kami, triple Y featuring ana rida kembali piket. Seperti biasa kalo lagi piket, pastinya di dapur mulu buat masak-masak, cuci-cuci, dan bersih-bersih jadi tidak banyak moment yang kulihat. Siangnya kami sempat keluar bentar sama yantie-chan buat belanja (we miss 78 degree so much, but now I can’t dink it again. Bye 78 degree..T_T). Sorenya, seperti kemarin, kami kembali memberi pelajaran tambahan buat anak-anak sei rotan. Kali ini ternyata muridnya lebih banyak lagi sampe-sampe sholat magribnya mesti dipisah diruangan berbeda. Setelah kegiatan belajar berakhir, kami siap-siap bantu-bantu nyiapin kue kotak buat dibagiin bansos anak yatim yang diadakan GMN. Kegiatan bansos itu diakhiri dengan acara kibotan. Kamipun diajak warga buat liat acara kibotan, sebelum pergi sempat terjadi insiden yang membuat kami nggak enak hati. Meskipun insiden itu sempat menimbulkan masalah,Tapi akhirnya dapat diselesaikan juga. Di acara kibotan, kami diminta menyumbangkan lagu, kami sebenarnya ingin menyerahkan pada ahlinya, linda gbf, tapi demi rasa solidaritas yang tinggi pasukan pelopor para all-all, kami ikutan naik ke panggung.  Ternyata, lagu-lagu yang pengen kami nyanyikan tidak ada semua (kebanyakan lagu lawas sama lagu dangdut). Mendadak, tanpa aba-aba dan persetujuan, si oom kibordis masang lagu bukan bang toyib. Karena terlanjur keki, kami lanjut nyanyi heboh, yunai dan  yantie-chan nyanyi and joged heboh. Yang lain, sangkin malunya pura-pura transparan diatas panggung -_-.akhirnya, Linda gbf bertindak sebagai leader kami yang lebih mirip girlband gagal ini. Aku dan temen-temen lain merutuk penuh penyesalan karena kami dipanggil dadakan. Coba diberitahu dari kemaren-kemaren bakal nampil. Kami pasti bakal berlatih keras buat nampilin koreo andeca andeci dengan all out (hadeuh…>,<). Ujung-ujungnya, karena kepalang malu penampilan kami berubah mirip acara perkolong-kolong kerja tahun. si Oom kibot ikut-ikutan masang musik karo. Dan kami tanpa tahu malu lagi nari-nari karo nggak jelas ( lanjuttt All….). Sampe akhirnya disuruh turun dengan terhormat karena ada lagi yang bakal nampil.
Setelah nampil kami poto-poto bareng anak poltekkes dan kemudian memilih pulang karena bakal masih ada acara di rumah nenek ngati, yaitu acara ulang tahun pak Rano, salah satu anggota KUBE bagian bordir. Show kibotanpun akhirnya berpindah ke rumah, kami bernyanyi sambil bergitar ria. linda gbf masih bertindak selaku leader girlband gagal. Lagupun semakin lama semakin melenceng. Show dirumah akhirnya berubah menjadi dangdutan. Vocal group du…du..du.. kembali eksis dengan anggota barunya, si Putra gbf.
Okay lahh All…..
Aku sudahi dulu, entar kita sambung PKL moment 17 pasukan pelopor para All-all di part IV.
Bye Alll…

Fitria tee

1 komentar:

  1. kok aq d blg leader girlband gagal sih all???
    andikoooo... nebeng FB abg q ni y all...

    BalasHapus