Sabtu, 28 September 2013

Jumat Sore di Loteng Rumah Kami....

Enaknya jadi Kugy, hidup dengan segala mimpi-mimpi beserta dongengnya dan kemudian bisa mendapatkan pangeran impiannya, Keenan. Jika sedih dan lara mendera, ia bisa berbagi cerita pada neputunus si dewa laut melalui surat-surat "perahu kertas"nya. Tapi itu hanya fiksi. fiksi yang happy ending. Di dunia nyata bernama realita -seperti yang dikatakan kugy- manusia hidup harus realistis.

Tadi siang adalah puncaknya, setelah sesak di dada tak lagi tertahankan, baru kusadari sesuatu. Bahwa dunia nyata bernama realita itu kejam -lebih kurang patut dibilang begitu-, selalu ada saja tuntutan, selalu ada saja beban. Selalu ada ujian, selalu ada penilaian dan terkadang -malah lebih banyak- tidak menyenangkan. bahkan menyakitkan. Subjektif memang, namun itulah sejujurnya rasa yang dapat dikatakan.

Tadi, dengan airmata tumpah ruah dan isak tangis, sekali lagi kusadari, di dunia nyata bernama realita ini, kita tak bisa berandai-andai dalam hidup. Semua nyata, bahkan semua tuntutan yang mendera, bahkan terlalu nyata, dan kenyataan terkadang menyebalkan dan tak sesuai harapan kita. kisah-kisah cinta, perdamaian, persahabatan, ketentraman, hanya ada dalam novel, film, dongeng. dan itu semua tidak nyata. belakangan melalui mereka aku selalu menjenguk dunia mimpiku, dunia khayalku yang indah tanpa batas.

ketika tersentak dalam dunia bernama realita ini, sekelebat aku digerogoti rasa kosong, hampa. kusadari lagi, sungguh dekat segala tuntutan itu seakan ingin mencekik. Ingin sekali ku memohon pada-Nya, namun demikian besar rasa malu ini menjeratku. Tersadar sebagai hamba yang lupa, yang alpa.

Kembali lagi, dalam kemahatakberdayaan ini, aku hanya mampu menggurat tulisan dalam lembar-lembar cerita. menuliskan semua rasa yang tak tertahan. Ya Robb, sekerdil ini memang aku di hadap Mu, namun jangan pernah musnahkan penantian itu. hadirkan ia..Amin.


fitria tee

Jumat, 13 September 2013

Sekuel Malam

Sebenarnya terasa mudah untuk difikirkan, namun dijalani terlalu sulit
terlalu mudah mulut ini mencerca, berkata, tapi telalu sulit tangan ini berbuat
Apa yang dapat dilakukan?
Semua terasa begitu terlambat.
Semua sudah terlanjur salah
Dan mereka hanya bisa menilai, tak melihat esensinya. Lalu memutuskan menilai sesuka mereka.
Aku ingin bebas, lepas dari penat yang membelenggu. Ia tak tampak tapi mampu menggerogoti segala asa…
sekali lagi mereka hanya menilai..
andai bisa ku tahu semacam apa penilaian mereka..
tapi semua sulit diterjemahkan…
bahasaku bisu…
Telah kurasakan dunia gelap itu. Tapi aku mampu bertahan, dalam cercaan, dalam kesepian yang mencekam
kini gelap lain yang kurasa… gelap penuh godaan…
apa yang dapat kuperbuat lagi…
Aku melupakan jalan pulang, asal muasalku.. dari cerukan permukaan bumi yang jauh, yang terpisah, yang dingin…
Sekarang apakah mimpi hanya imaji?
Setelah semua terlanjur berantakan, bagai mana memulai untuk membersihkan puingnya.. pecahannya, agar tak lagi terluka oleh serpih-serpihnya?
Manusia-manusia baru datang.. mereka mendekat.. namun mereka asing, mereka tak mengerti..
mereka juga menilai.. segala sesuatunya..
apakah aku primitif, konservatif, kolot, dari dunia lain yang serba ketertinggalan..
sebut saja ya, tapi aku mencoba tak peduli…

Bulir air itu hilang, aku tak menyadarinya..
bagaimana cara mudah beroleh bahagia?
Bagaimana?

Fitria tee

Rabu, 04 September 2013

skripsi(al)

haii alll,
maafkan diriku yang lama tak bloging ini (kayak ada aja yang nungguin blogingan ini...-.-)

akhirnya tiba juga di penghujung masa studiku, tapi seperti mahasiswa-mahasiswa lainnya yang pengen lulus, mereka harus melewati tahap akhir yakni membuat tugas akhir berupa skripsial. dan di tahap ini lah aku sekarang, memulai membuat si skripsi itu.
bodohnya, menyusun skripsi nggak semudah yang dibayangkan, banyak aturan-aturan ilmiah yang harus ditaati para penyusun. banyak buku-buku literatur yang harus dicari sebagai bahan referensi.

aihh, skripsi, betapa sulitnya mencipta engkau (lebayyy lagi)

baru saja ingin memulai, aku mendadak bingung harus memulainya dari mana? dan sekarang terjebaklah aku dalam kesulitan menyusunnya. seandainya saja menyusun skripsi semudah membuat fiksi- fiksi romansa yang selama ini selama ini kubuat.

semoga Allah SWT senantiasa memudahkan jalanku menyelesaikan skripsial  .
aminn ya robbal 'alamin.



nb: bagi teman" yang ingin membantu, dengan senang hati bantuannya diterima, moril, materil, logistik, motivasi... apa aja lah tolong kabarin yaa Alll


fitria tee yang malang