Kamis, 11 Februari 2016

Gelombang

Aku terlalu tua untuk didera gelombang..
Berharap ini hanya serotonin sementara
Bukankah aku ditakdirkan untuk selalu bermain tunggal?
Tanpa perlu membelah hati,
Tanpa perlu menjadi bergantung
Tapi ketakutan itu kian dekat merapat
Serasa ingin mendekap
Butir butir rindu kemudian menggenangi seluruh rongga, mengudara
Haruskah aku pergi lagi
Dari ruang yang perlahan menghantarkan rasa nyaman
Haruskah terus aku berlari
Mencari suaka yg aman
Tanpa perlu merasa terikat
Salahkah semua yg kumulai begitu saja
Hingga kini semakin jelas bentuk dan maknanya
Mungkin memang semua salah
Salah
Aku merasa bodoh

Iyat
*disela sela pikiran dideportasi

Selasa, 02 Februari 2016

Sign? No sign?

Lama-lama kita saling mengerti, seakan ada petanda petanda yang hanya kita berdua yang paham maknanya.

Kau mulai jatuh, sementara aku memikirkan cara untuk tetap teguh. Jangan terbawa arus sayang, moment ini tak akan lama. Karena kelak hanya kecewa yang kau dapat.

Tapi dalam guliran hari hari, mengapa semakin sulit kita menghindar, kita masuki lagi pusaran yang sama. Sejak kapan genggaman tanganmu begitu nyaman. Sejak kapan bahumu menjadi begitu akrab untuk  bersandar

Tak bisa kupungkiri, aku membutuhkanmu disini..
Namun jika kelak aku pergi, lanjutkanlahh..
Hidupmu yg kembali tanpa aku..
Hidupmu yg damai tanpa riak
Mungkin aku cuma si numpang lewat

Iyat
Awal februari tahun ini
Efek curcol