Kamis, 18 Desember 2014

Rindu

Tiba-tiba aku rindu insomnia
Aku rindu malam-malam hening penuh filosofi kehidupan itu
aku rindu bercangkir-cangkir genangan kafein yang tak mengizikan mata untuk terpejam
aku rindu terbangun dengan matahari yang garang seakan ingin mendobrak jendela kamar
aku ingin terbangun saat dentang jam yang duabelas kali
mungkinkah itu yang disebut vitalitas,
ditengah kerumunan orang-orang penyembah waktu
ditengah orang-orang yang mengaku makhluk paling mulia dimuka bumi dengan intelektualitas tinggi yang bahkan sangat pelit untuk memberi ruang akan makna hidup
ditengah orang-orang yang mengaku manusia namun takut terjaga tengah malam demi eksistensi stamina jasad yang mereka tumpangi

aku rindu, aku rindu,
belakangan aku bermutasi menjadi manusia robot
ketika engsel-engsel tubuh ini digerakkan si 'invisible hand' demi seraup uang dan realitas

aku rindu, aku rindu vitalitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar