Senin, 02 Februari 2015

Wahai Perempuan



Sebanyak apa hatimu tergores wahai perempuan?
Tidak kau curi kebahagian orang lain, tidak kau curangi hati siapapun,
Tapi mengapa demikian banyak luka kau dapatkan
Tak pernah kesedihan beringsut dibalik tawa palsumu, tak ada intervensi, bebas namun kosong
Tak pernah lagi kau lucuti rasa takutmu, kau biarkan ia merajai

Kau ajarkan hatimu untuk belajar sembuh sendiri, belum sembuh luka, sayatan lain datang
Masih mengertikah engkau cara menangis, wahai perempuan?

Sebanyak apa kau dicerca? Sesering apa kau dijatuhkan?
Hingga hilang tak berbekas percaya dirimu, hingga menguap segenap keberanianmu
Akhirnya diam yang hanya mampu kau dayakan

Sedetik, sehari, seminggu, sebulan, setahun, sekian lamanya tak ada yang kau bahasakan
Kau bungkam. Lantas mengapa harapan itu membubung tinggi. Menjulang menyentuh awan

Sesering apa kau berlari menghindari, wahai perempuan?
Tak lelah hantu-hantu mengerikan itu mengejarmu
Dari setiap sudut mereka mengepung, tak ada tempat bagimu bersembunyi

Apa kau begitu kesepian?
Terbuka semua celah, pelahan-lahan orang-orang  mengintip
Kosong melompong
Berusaha kau tutupi, kau sumpal, kau buat kedap
Meski tak terlihat lagi diluar, di dalam tetap hampa
Karena tak pernah bisa kau dustai dirimu sendiri, wahai perempuan?

for learning the strange


Tidak ada komentar:

Posting Komentar