Kamis, 25 April 2013

Our Research Journey...-1st day-

Selamat sore semua,
aku nge-post lagi nih,  kali ini tentang perjalanan penelitianku bareng teman-teman di salah satu kecamatan di kota Pematang siantar yang tak lain tak bukan adalah kampung halaman yunai, salah satu teman satu kelompok penelitianku.

Ceritanya dimulai dengan keberangkatanku sendiri ke medan dari kabanjahe yang sekalian nganter adikku ke kost barunya karena sebentar lagi dia akan menjalankan intensif. aku bareng adikku beserta seorang temannya berangkat pagi sekali sekitar pukul tujuh kurang. awalnya berfikir bakal terlambat, tapi tiba-tiba yunai ketua kelompok kami mengabarkan surat izin penelitan belum turun, jadi keberangkatan di undur kurang lebih sejam. sampai di medan aku langsung ngantar adikku ke kostnya dan bantuin beli perkakas -nggak-elite-banget. mulai dari ember sampe sapu lidi.

Sekitar jam sebelas, yantie-chan (masih ingat dengan sohib sepaketku ini?) nelpon bgabarin dia udah nunggu di kost.karena takut diomelin kayak di tragedi paladium kemaren, jadi aku buru-buru ngacir balik ke kost tanpa sempat memberi petuah-kakak-yang-bijaksana sama adikku. Emang dasar jam karet membudaya mendarah daging,ternyata keberangkatan kami  molor lagi, sampe jam satu siang kami masih tidur-tiduran di kost nunggu kedatangan yunai dan teman-teman yang lain.

Singkat cerita, setelah perjalanan 3 jam-an yang melelahkan kami sampai di kampung halaman yunai, tempat penelitian kami nanti. setelah men-charter angkot-yang-aku-gak-tau-namanya-apa, kamipun memasuki kawasan desa purwosari bawah. di perjalanan akhirnya aku tahu kenapa kami harus charter angkot, ternyata jalanya aduhai sekali, rusak dan mengombang-ambing bahtera kami. diantara kebisingan diangkot yunai sang tuan rumah sempat nyeletuk "anggep aja naik delman" sementara si yantie-chan berbisik "kita mulai meninggalkan peradaban lagi" ^_^v (peace yunai).

Rumah yunai nyaman dan berhalaman luas khas rumah pedesaan. kami masih riuh mengoceh dan  mulai membantu yunai menyiapkan makan siang (atau sore?). Cengkrama yang lama kelamaan menjurus ke lawakan menemani sepanjang sore itu. aku sendiri nggak bisa berhenti ketawa ngeliat tingkah teman-teman Gbf mempraktekkan pose-pose aneh, terutama saat salah satu dari mereka mempraktekkan cara menampih yang lebih mirip pramugari melayani penumpang pesawat (tumb up 4 linda)

Selesai mandi, aku berencana menelpon mama buat ngabarin kalo udah sampe dengan selamat. Tapi setelah melihat tampilan ponselku yang tanpa sinyal (aku nggak percaya ini T_T), aku membatalkan niat itu karena yakin bakal sia-sia. sekitar pukul setengah delapan, kami bersiap-siap melakukan wawancara ke rumah-rumah warga. yunai sang ketua kelompok membagi kami menjadi 3 kelompok lagi, jadi wawancara dilakukan tiga-tiga orang. dan berhubung kami cuma delapan orang, aku yang berpasangan dengan yantie-chan karena kami masih sepaket akhirnya menculik ririn adik yunai buat dijadiin pemandu (sepanjang jalan kami meneror ririn dengan pertanyaan " Rin, warga mana lagi yang udah pernah belanja ke indomar*t????). dan dimulailah pertualangan wawancara kali ini.

Orang pertama yang kami wawancarai  adalah seorang ibu-ibu paruh baya. yantie-chan mulai beraksi dengan jurus-jurus ramah tamahnya.
Nama ibu siapa? Umur?, ternyata si ibu lupa umurnya berapa "ibu kelahiran 58 nak" katanya dan kami terpaksa membantu si ibu menghitung kembali umurnya yang ternyata 55 tahun.
Yantie-chan bahkan sempat memuji si ibu masih muda karena belum ada ubannya (kerja bagus yantie-chan). sesi tanya jawab dimulai "ibu pernah belanja ke indomar*t yang di kecamatan?" si ibu menjawab tidak pernah dan langsung membuat aku dan yantie-chan saling pandang, bingung mau nanya apa lagi.

Wawancara demi wawancara malam itu terus berlanjut. kalo si informan bilang pernah belanja ke indomar*t, aku dan yantie-chan langsung berteriak horeee dalam hati sambil ber-High Five dengan telepati. Saat mewawancarai informan remaja, yantie-chan lebih banyak menggoda daripada mewawancarai. aku sempat mikir ini informan belanja ke Indomar*t buat beli bir dan semacamnya tapi ternyata tiap bulan cuma beli pampers adiknya yang masih balita ( benar-benar kakak yang baik). ada juga informan yang ngakunya pengangguran tapi tiap bulan belanja bulanan ke indomar*t. uangnya dari mana to Mas?

sekitar pukul sembilan lewat sesi wawancara kami akhiri dan segera kembali, karena hujan dengan ketidakpeduliannya  mulai turun. Sisa malam itu kami habiskan berkumpul menginterpretasikan data. sebelum tidur aku menyempatkan membantu yantie-chan menjalankan ritual peri ke-tebu-an nya. soal ritual ini hanya aku dan yantie-chan yang tahu.( I swear, you dont want to know guys,)

Menjelang tengah malam mataku tidak juga bisa terpejam. aku melirik sirik yantie-chan yang sudah ke alam mimpi. nggak ada yang bisa diajak cerita lagi karena semua udah pada tidur. tinggal yunai sendiri yang masih setia nelpon tengah malam. Mau tak mau aku menemani yunai menelepon sambil nonton ftv, yang sumpah, ngebosenin banget.

segini dulu deh,
To be continue in 2nd day

fitria tee koto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar