Jumat, 15 November 2013

Diantaran Tanya

Setelah melakukan pengkhianatan atas janji yang dibuat  yantie-chan secara sepihak, akhirnya aku memutuskan pulang ke 'Rumah'. Kota ini masih dingin, cuacanya masih tak bersahabat dan membuat malas tapi paling tidak berkontribusi meredakan sedikit gemuruh di dada. Gemuruh asa, ambisi dan segenap harapan. Kepulanganku kemarin, disambut air hujan yang turun lumer ke bumi dengan derasnya, serta satu lagi penyambut cerewet itu adalah ira the alien
Kemarin sore kami bercerita ngalor-ngidul tentang segala perihal pasca skripsinya dan segala perihal pra skripsi q. masih mengambang keraguan itu, masih terapung-apung kepastian itu. tapi aku berusaha kuat. Ira the alien cukup membantu dengan segala kecerewetannya.
Setelah mengkhatamkan 'supernova'nya Dee beberapa hari yang lalu, cangkang otakku yang membatu sedikit bercelah, menerima sinar pencerahan dan lebih banyak muncul pertanyaan. Aku jadi berfikir, benarkah kehidupan makhluk yang bernama manusia di muka bumi ini diatur oleh "invisible hand" seperti istilah Adam Smith? Benarkah pemikiran Karl Marx beberapa abad lalu benar-benar nyata dan semakin relevan? benarkah waktu hanya metafora, dimana detak-detik dan siang malam hanyalah simbol? benarkah pusat gravitasi adalah segala sesuatu berbau materiil, dimana uang adalah janin abadi yang bersemayam di rahim kapitalisme?

Pertanyaan itu semakin memperpanjang diskusi filsafatku dengan yantie-chan. sepanjang sore dengan balutan gerimis ketika pulang tadipun aku berpikir, benarkah gerak gerik ini dan puluhan orang yang kujumpai sepanjang jalan tadi juga di atur si 'invisible hand'? jadi apakah saat ini kita benar-benar hidup?? atau hidup ditengah kematian??


Fitria Tee Koto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar