Keping Pertama : Siapakah
Aku?
Siapakah
aku?
Yang
tak lagi mampu kau ingat setelah tahunan lamanya.
Untukmu,
Aku masih mampu mengingat tatapan mata dengan sinar rembulan milikmu
bertahun-tahun yang lalu
Siapakah
aku?
Debu.
Debu. Hilang dalam sekali hembusan .
Untukmu,
Aku masih mampu meraba debu itu. Secuil hal yang masih melekat dan tak pernah
kuanggap debu
Siapakah
aku?
Tak
ada, tak pernah ada dalam ceritamu. Tidak melalui satu tokoh pun aku mampu
menyatakan eksistensi
Untukmu,
Aku masih merasakan kehadiranmu, dalam detik, menit, jam, hingga skala waktu
yang paling besar sekalipun. Malam-malam sekarat akan bayang-bayangmu
Siapakah
aku.
Tak
ada. Nyaris utopia
Untukmu,
Aku masih mencinta, lekat hingga lapisan tulang, hingga membran sel paling
tipis…
Kau
masih ada disitu.
Keping kedua : Pesan
Terdalam untukmu
Kau
telah menempuh jalan panjang
Kau
telah mengupayakan nyaris semuanya
Kau
memang tak mendapatkan apa yang kau begitu kau mau
Tapi
Allah memberi ganti yang lebih baik dari apa yang kau mau
Sekarang,
kumohon berbahagialah
Dengan
seseorang yang telah menerimamu sebagai teman berbagi takdir
Yakinilah
ia yang terbaik
Dan
pencarianmu telah usai
Jangan
ingat akan aku
Jangan
pikirkan masalalu
Jangan
pernah kecewa atas semua perjuangan dan rasa sakit yang kau terima
Yang
tak kau dapat mungkin memang bukan yang tepat untuk kau miliki
Lupakan,
sepenuhnya lupakan
Kau
memang harus berpaling dariku
Seseorang
yang hanya mampu melukaimu demikian banyak dan demikian sering
Lanjutkanlah
hidupmu
Berbahagialah
Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar