Minggu, 11 Maret 2018

Tumblr dan Kenangan Kita


Berita pemblokiran Tumblr oleh Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) terkait ramainya content pornografi di laman tersebut sepertinya sedang hangat-hangatnya. Sejak mengetahui beritanya, saya langsung mengecek akun tumblr saya di smartphone, dan benar saja, akun saya tidak bisa lagi dibuka. 

Sekedar berbagi cerita, saya hanyalah pendatang baru di tumblr.  Sebelumnya saya lebih aktif di laman blogger jika ingin menulis,  mereview buku,  mereview film,  bahkan curhat.  Tumblr saya pun hanya berisi beberapa kumpulan puisi.  Namun,  pemblokiran laman ini tentu saja mengecewakan saya dan jutaan pengguna tumblr di luar sana. Rasanya sangat tidak fair,  hanya karena ulah segelintir oknum yang memuat content-content asusila di laman tersebut, para pengguna tumblr lainnya ikut terkena imbasnya dan harus kehilangan kenang-kenangan dan tulisan-tulisan mereka. 

Tumblr memang tidak sepopuler instagram,  twitter, dan facebook, serta bukan pula satu-satunya platform blogging di jagat maya ini. Namun tidak ada jaminan jika sosial media serta platform blogging lainnya yang bersih dari content asusila. 

Bagi saya pribadi, pemblokiran bukanlah satu-satunya solusi.  Terlalu dangkal rasanya jika pemberantasan pornografi dilakukan hanya dengan memblokir sebuah situs. Disisi lain, banyak sekali pengguna tumblr yang memanfaatkan laman ini sebagai media untuk menyebarkan hal-hal positif. Jumlahnya mungkin tidak sebanding dengan 360 akun bermuatan negatif yang digembar-gemborkan menjadi dalang pemblokiran itu. 

Jadi buat teman-teman pengguna tumblr, para warganet yang budiman, dan pecinta platform blogging lainnya, jika berkenan, sudilah kiranya, untuk membantu menandatangani petisi anti pemblokiran tumblr di www.change.org. link situsnya juga saya cantumkan di linimasa twitter saya @YatiFitri.  Terimakasih. 

Maret 2018
Iyat










Tidak ada komentar:

Posting Komentar