Minggu, 16 Juni 2013

Jalan Pulang


Kapan semak belukar ini menghilang,
Setiap pulang, duri-duri tak segan menjamah tubuh, mencipta luka.
Kapan jalan terjal berakhir
selalu terjatuh dibuatnya ketika pulang
mengapa jalan pulang terasa Mahasulit
Tidakkah derita ada ujungnya?
Tidakkah nestapa juga bermuara?
Lalu, pada apa semua berlabuh?

Terkunci segala asa dengan dahaga..

Setiap liku, setiap penjuru, jalan pulang tak ubah neraka
berjalan seakan menginjak bara,
melangkah tak ubahnya gurun hampa,
Dan oase hanya fatamorgana.

Bahagia itu semu, Tak nyata.
Larik tawa itu hanya jeda singkat
Lelah yang pasti selalu datang, berlama-lama, enggan beringsut


Lalu kemana jiwa berpaling?
Tak tersisa tempat untuk mengurai tangis…
Menderai luka...

tak pernah usai,
jalan panjang tetaplah panjang…
waktu senang menggoda..
Kemudian kemana jalan pulang itu ditempuh?
Bagaimana menerka-nerka ketidakmampuan?
Bagaimana menyapu serpih-serpih derita?
Tidakkah daya itu telah lama terenggut..

inikah jalannya?
Tidakkah salah langkah?
Tidakkah tersesat?
Jalan pulang selalu bercerita..
jalan pulang tak pernah menjanjikan tawa..
jalan pulang hanya membagi lelah, amarah dan derita..
Tidakkah ada jalan lain?
mencari jalan pulang

Fitria tee
17 juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar